Cerpen
Arti Sahabat
Bintang yang setia
pada malam, begitu pula kesetiaan embun menemani pagi. Matahari yang tak pernah
lelah terangi dunia ini. Seperti itulah persahabatan, selalu setia tanpa
diminta. Saling mengerti tanpa harus memohon. Tak ada satupun orang di dunia
ini yang hidup tanpa persahabatan, persahabatan adalah kisah terindah yang tak
terlupakan bagi setiap insan yang pernah merasakannya.
Karena merasa iri hati, Lexa dan Tita yang tak mempunyai
banyak teman datang untuk mengacaukan suasana.
Lexa : “Idih…!! suara pas-pasan aja sok mau nyanyi! Diem aja deh
mendingan,” (dengan wajah menghina)
Bondan : “Eh.. suka-suka dong! Kayak suara kamu aja yang paling enak, KD
kalah cempreng tuu!”
Semua anak di tempat itu tertawa keras, kecuali Lexa dan
Tita yang rautnya berubah menjadi tak karuan. Bondan dan kawan-kawannya pun
melanjutkan obrolan mereka lagi tanpa menghiraukan Lexa dan Tita.
Lexa dan Tita : (pergi meninggalkn tempat dengan wajah berlipat)
Bondan : “Hmm.. sorry fren, aku balik duluan ya? Ada janji buat latihan,
maklum mau ada konser amal kecil-kecilan gitu..”
Meta : “Duh, sibuknya! Ya udah buruan berangkat, ati-ati!” (sambil
melambai-lambaikan tangan)
Olive : “Waduh.. panggilan alam nih, aku ke toilet dulu yah..? (buru-buru
meninggalkan anak-anak yang lain)
Luna : “Hmm, dateng lagi deh ‘langganannya’! Dasar gak berubah..
haha..”(menggeleng-gelengkan kepala)
Meta : “Hahaha, biasa lah, Na. Kalo nggak gitu, bukan Olive namanya,”
Luna : “Eh, haus nih.. minum es enak kali ya??”
Satrya : “Iya juga ya. Oke kalo gitu aku beli es dulu ya, tunggu di sini
aja sama Meta,” (berlalu pergi meninggalkan Luna dan Meta)
Meta : “Na.. sebenernya beberapa bulan ini ada yang beda dari aku, aku udah
nggak bisa nyembunyiin ini semua. Dan menurutku cuma kamu yang bisa jaga
rahasia ini.”
Luna : “Rahasia? Cerita aja, Ta.. kita kan temenan udah lama. Lagian aku
udah siap kok buat jadi pendengar yang baik,” (berusaha meyakinkan Meta)
Tanpa mereka
sadari, Satrya berdiri di kejauhan dengan beberapa bungkus es di tangannya.
Satrya melihat Luna dan Meta sedang asyik bercerita, dan mengurungkan niatnya
untuk menghampiri mereka. Ia melamun. Dan saat tersadar dari lamunannya, ia
menuju Meta dan Luna, dan tersentak ia terkejut mendengar ucapan Meta.
Meta : “Aku.. su—ka Bondan!!” (dengan terbata-bata)
Satrya : “Hah..?! Meta suka Bondan??” (berkata lirih)
Kebetulan Olive juga sudah datang.
Olive : “Hah?!” (datang tiba-tiba dan mendengar ucapan Meta yang membuatnya
kesal)
Di saat itu pula pertengkaran terjadi.
Luna : “Eh, kalian udah pada balik!” (sambil tersenyum dengan sapaan halus)
Olive : “Ta.. serius kamu suka Bondan??”
Meta : “Hmm.. ngomong apa sih, kamu..? (pura-pura tidak tahu)
Olive : “Halah..!! gak usah bo’ong deh.. aku denger kok!” (dengan nada agak
tinggi)
Luna : “Kamu salah denger, kali?” (berusaha menengahi)
Olive : “Ta, kayaknya kamu juga harus tahu! Aku suka ama Bondan udah lama
banget, kamu nggak boleh gitu dong!! Kayak nggak ada yang lain aja?!”
(marah-marah)
Satrya : “Heh udah diem semua!!” (berusaha menandingi nada tinggi Olive dan
Meta)
Meta : “Oh gitu ya?! Berarti kamu tuh yang ngerebut gebetan temen sendiri,
kamu aja yang naksir ama cowok laen, ngapain pake nyuruh aku??” (balik marah)
Keadaan semakin parah karena tidak ada yang mau mengalah.
Luna : “Udah, udah… jangan bertengkar cuma gara-gara masalah cowok!”
(berusaha melerai)
Satrya : “Kita udah temenan lama, jangan sampai semua rusak cuma karena
masalah sepele kayak gini!” (berkata paling bijak)
Olive : (meninggalkan teman-temannya dan pergi menyendiri)
-Script 1-
Sialnya, dua orang
yang sangat membenci Bondan cs mengetahui perkara ini. Alexa memanfaatkan
keadaan ini untuk menghancurkan persahabatan mereka berlima. Dengan
satu-satunya teman setia yaitu Tita, mereka mempengaruhi Olive supaya memusuhi
dan membenci semua sahabatnya itu.
Olive : (duduk termenung, sendiri, dan terdiam)
Alexa : “Ehm.. kok cemberut sih??” (berusaha menarik simpati Olive)
Tita : “Ada masalah ya, Liv?”
Olive : “Katanya sahabat, masak harus naksir cowok yang sama?! Bete banget,
kan??” (berkata dengan nada ketus)
Lexa : “Sabar aja deh. Mending sementara nggak usah temenan deh sama
mereka. Nanti kan jadi saingan yang nggak sehat!” (merayu)
Tita : “Iya, bener tuh,” (meyakinkan Olive)
Olive : “Gitu, ya..?”
Lexa : “Gini aja, mending mulai sekarang kamu gabung ama kita berdua. Nanti
kita akan bantu kamu ngalahin si Meta gingsul itu!”
Tita : “Iya, bener, Liv. Kita bela kamu kok”
Olive : “Emang boleh..??”
Tita dan Lexa : “Ya boleh, lah!!”
Olive hanya tersenyum, entah benar atau tidak
keputusannya ini, dia tidak begitu peduli saat itu.
-Script 2-
Di sisi lain,
keadaan rumah tangga orang tua Luna sedang dilanda pertengkaran hebat. Papanya
yang selalu marah-marah bersikap keras dan memukul Mama Luna. Sementara itu
Aldo, adik Luna hanya bisa diam tanpa mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Papa Pratama : “Kamu ini bisanya bikin susah suami aja!!” (membentak-bentak
Mama Mey)
Mama Mey : “Aku salah apa, Pa..??”
Papa Pratama : “Kerjaan kamu seharian cuma shopping, arisan, ngumpul sama
temen-temen. Nggak pernah ada di rumah. Liat ni anak kamu jadi nggak keurus!”
Mama Mey : “Tapi Papa juga sibuk sendiri sama klien-klien di kantor. Nggak
peduli sama istri dan anak-anak!!” (menangis dan memeluk Aldo)
Papa Pratama : (Plaak..!! tmparan keras singgah di wajah Mama Mey)
Aldo : “Ma, Papa kok mukul-mukul Mama..?” (dengan penuh kepolosan)
Mama Mey : (menangis)
Di saat itu pula Luna datang dan terkejut melihat semua yang terjadi.
Luna : “Mama…?!” (datang memeluk Mama Mey)
-Script 3-
Keesokan harinya..
Satrya
menceritakan semua yang terjadi kemarin antara Meta dan Olive. Sekejap
terkejutlah Bondan mendengar semua itu.
Satrya : “Menurutku kamu hrus cepet bikin keputusan. Kasih kepastian buat
mereka berdua. Aku nggak mau mereka bertengkar terlalu lama.”
Bondan : “Oke, oke..! aku bakal berusaha jelasin semuanya biar mereka nggak
bertengkar sia-sia,”
Bondan pun
berusaha menemui Meta dan Olive hari itu juga. Namun sayang, hanya Meta yang
mau menerima keputusan Bondan, sedangkan Olive lebih memilih menghindarinya.
Bondan : “Ta, Satrya udah nyeritain semua ke aku tentang yang kemarin.
Bener kamu suka aku..?” (berusaha memastikan)
Meta : “Satrya nggak bohong kok soal yang kemarin itu!”
Bondan : “Gini, Ta. Sebelumnya aku minta maaf. Soalnya gara-gara aku kamu
jadi tengkar ama Olive. Bukannya apa-apa, tapi buat waktu dekat ini aku lagi
nggak pengen mikirin cewek. Aku masih mau serius di dunia musikku,”
(menerangkan dengan bijaksana)
Meta : “Oke. Aku ngerti kok. Cuma kayaknya sekarang Olive udah terlanjur
terpengaruh sama Alexa. Kayaknya bakal sulit buat ngembaliin dia kayak dulu
lagi,” (sambil mendesah putus asa)
Olive, Lexa, dan Tita : (berjalan melewati Bondan dan Meta, namun bersikap
tak acuh dan sama sekali tak peduli)
Bondan : “Olive?”
Olive : (berjalan terus tanpa henti)
-Script 4-
Mendekati Aldo
adalah salah satu cara yang dipakai Satrya untuk menarik perhatian Luna. Hari
ini pun Satrya akan mengunjungi rumah Luna. Dan di perjalanannya menuju rumah
Luna, ia melihat Aldo tergeletak tak sadarkan diri di pinggir jalan. Sepertinya
ia menjadi korban tabrak lari. Cepat-cepat Satrya membawa Aldo ke Rumah Sakit.
Sesampainya di Rumah Sakit…
Satrya : “Halo, Luna? Adek kamu di RS. Dia habis ketabrak kendaraan,
cepetan kamu ke Rumah Sakit—mm, Cempaka Husada,” (langsung berbicara begitu
suara di seberang telepon menjawab)
Luna : “Hah, sekarang keadaannya gimana?!” (panik)
Satrya : “Udah tenang aja, yang penting kamu sekarang cepetan ke sini!
Jangan lupa bilangin Mama dan Papamu!”
Dan tak lama
kemudian Luna datang terengah-engah, sambil berlari tergesa-gesa.
Luna : “Ya ampun…. Aldo!!” (begitu melihat Aldo)
Satrya : “Dokter udah periksa dia, katanya luka di kepalanya itu nggak
terlalu parah, kok,” (berusaha menenangkn Luna)
Luna : “Syukur deh kalo gitu..” (mendesah lega)
Satrya : “Hmm.. aku ke toilet dulu ya. Kamu di sini aja jagain Aldo sambil nunggu
ortumu dateng,”
Luna : “Iya, tapi jangan lama-lama. Aku takut sendirian di sini,”
Satrya : “Oke,”
Saat Satrya berada
di toilet, dia ingat akan teman-temannya yang pasti juga harus diberitahu
tentang ini. Tanpa menunggu lagi, Satrya segera menelepon Meta dan Bondan.
Setelah selesai
memberitahu mereka, Satrya keluar dari toilet dan hendak berjalan kembali ke
ruang rawat. Saat ia berjalan, tiba-tiba bahunya tertabrak dengan bahu
seseorang. Betapa kagetnya Satrya saat melihat ternyata bahu yang ia tabrak
adalah bahu Olive.
Olive : “Aduuh…!” (sambil memegangi bahunya)
Satrya : “Oh, maaf, maaf.. Nggak sengaja, lagi buru-buru,”
Olive : “Iya, iya. Nggak apa-apa kok,”
Satrya : “.. lho? Olive?? Ngapain kamu di sini..?”
Olive : “Eh, Satrya.. Iya, aku habis nganterin Mama check up, tapi aku ada
perlu, jadi Mamaku pulang duluan. Terus.. kamu sendiri nagapain di sini?”
Satrya : “Ini, Aldo adiknya Luna ketabrak, sekarang lagi dirawat di kamar
555. Ini aku lagi nungguin Bondan ama Meta dateng,”
Olive : “Oh…”
Satrya : “Kamu masih marah sama Meta? Sama kita juga?”
Olive : “Ngg… nggak sih. Agak sebel aja. Emang kenapa?”
Satrya : “Liv, aku cuma mau beritau, Alexa itu bukan orang yang baik. Dia
manfaatin keadaan kita yang lagi retak ini dengan menghasut kamu. Inget Liv, kita
udah lama sahabatan. Kita semua tau siapa aja yang layak diajak temenan. Dan
Alexa nggak termasuk dalam kategori itu. Dia itu cuma mau ngehancurin kita
aja..”
Olive : “Tapi si Meta itu lho..” (memasang wajah kecut)
Satrya : “Bondan udah jelasin ke Meta dan Meta ngerti, kok. Masa kamu nggak
bisa ngerti??”
Olive : “Mmmh.. gimana ya?? Iya sih, aku liat Alexa itu nggak baik. Mm..”
Satrya : (menunggu Olive sambil menatap matanya tajam)
Olive :”.. mungkin aku pikir aku minta maaf aja ya ama Meta…?”
Satrya : “Naah, gitu dong! Ya udah, kamu ikut aku aja ke kamarnya Aldo.
Nanti kita tunggu Meta ama Bondan dateng,”
Olive : “Ya udah deh, yuk. Eh.. tapi aku ke toilet dulu ya. Kamu jalan aja
duluan, ntar aku nyusul kok,”
Satrya : “Oke, cepetan ya!” (langsung pergi)
Sementara itu…
Mama Mey : “Aldo!! Anakku sayang,”
Papa Pratama : “Liat ini! Ngurus anak aja nggak becus!!” (menyalahkan Mama
Mey atas apa yang terjadi)
Mama Mey : “Ini juga salah Papa! Selalu sibuk sampai nggak punya waktu buat
nemenin Aldo main!” (balik menyalahkan)
Luna : “Udah berhenti..!! Mama sama Papa kelakuannya sama aja! Aldo lagi
sakit masih aja bertengkar, Luna capek, Ma, Pa, dengerinnya!! Masalah itu gak
bakal selesai kalau nggak diselesaiin baik-baik.. Yang ada kejadian malah
tambah berantakan, coba deh Papa sama Mama ngertiin aku sama Aldo. Kita nggk
pengen Papa-Mama tengkar terus! Luna mohon dong Pa, Ma!!” (sedikit menangis)
Aldo : “Mama.. Papa.. Kak Luna..” (tersadar dari pingsannya)
Papa Pratama : “Mama.. Aldo.. Luna.. Papa minta maaf ya? Papa janji bakal
nyediain waktu buat ngumpul bareng-bareng kalian semua. Papa sadar selama ini
Papa terlalu sibuk di kantor,” (berbicara setelah termenung sejenak)
Aldo : “Iya.. kita semua maafin Papa! Tapi Papa janji ya gak boleh mukul
Mama lagi..?”
Papa Pratama : “Iya,” (memeluk istri dan anak-anaknya)
-Script 5-
Kemudian, Satrya
telah kembali dari toilet, bersamaan dengan Meta dan Bondan yang baru datang.
Tak lama kemudian, Olive mengetuk pintu..
Olive : “Ehm.. aku boleh masuk, kan?” (sedikit ragu)
Aldo : “Eh, Kak Olive. Nggak papa masuk aja, Kak!”
Olive : “Sebenernya.. selain mau jenguk Aldo, aku dateng juga untuk minta
maaf atas semua kesalahanku sama kalian selama ini. Satrya udah jelasin semua
ke aku. Kalian mau, kan, maafin aku..?”
Meta : Aku juga minta maaf, soalnya udah ngomong kasar ke kamu. Maafin aku
juga, ya?”
Bondan : “Nah, kalau gini kan lebih enak, ya kan, Fren??”
Satrya : “Aku juga seneng kalo kita semua akur lagi kayak dulu,” (sambil
tersenyum)
Luna : “Makanya, laen kali kalo mau naksir cowok nggak usah pake acara
kompakan..!”
Semua : (tertawa bersama-sama)
Tita : “Eh, sorry kalo ganggu. Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian.
Selama ini aku salah pilih temen. Aku sadar Lexa cuma manfaatin aku aja. Kalian
mau, kan, nerima aku jadi teman kalian??” (tiba-tiba muncul!)
Semua : “Ya boleh, lah!!”
Sesaat kemudian,
handphone Tita berdering nyaring, mengejutkan semua orang… Terkejutlah semua
orang dalam ruangan itu saat mendengar berita bahwa Alexa mengalami kecelakaan!
Meta : “Lho kok..?!”
Bondan : “Terus keadaannya gimana sekarang..?”
Olive : “Di Rumah Sakit mana?”
Luna : “Parah apa nggak?”
Aldo : “Alexa itu siapa…?”
Tita : (hanya diam mendengarkan semua pertanyaan itu)
Satrya : “Gini aja. Sekarang biar Tita ceritain semua yang dia tahu tentang
keadaan Alexa sekarang,”
Aldo : “Iya, ayo cerita. Aldo juga pengen tahu!”
Tita hanya diam. Dia masih shock dengan banjir pertanyaan barusan.
Olive : “Titaaa ??”
Tita : “Hmm.. jadi gini, sekitar satu jam yang lalu Lexa ceritanya mau ke
sini. Dan tadi berita dari rumah sakit bilang kalo Lexa ditemuin jatuh di
perempatan deket sini. Katanya keadaannya cukup kritis sih,”
Meta : “Rumah Sakit mana?”
Tita : “Emm, Cempaka apaa gitu, lupa aku—”
Bondan : “Cempaka Husada, Ta?”
Tita : “Nah itu! Bener!”
Bondan : “Ya ampun Taaa, itu kan Rumah Sakit ini! Ayo ayo kita tanya
ruangan mana!” (semua orang menepuk jidat)
Olive : “Ya udah, sekarang kita bareng-bareng buruan cari. Om, tante, kita
semua permisi dulu yah!!”
Dan tak lama kemudian mereka semua tiba di ruangan tempat Alexa dirawat.
Tita : “Lexa… kamu nggak apa-apa kan?” (paling antusias)
Alexa : “Aku udah agak mendingan kok.. makasih ya kalian semua udah mau
jenguk aku..”
Meta : “Ya.. walaupun kita masih agak kesel ama kamu,” (sedikit ketus)
Bondan : “Udahlah.. yang kemaren nggak usah diungkit-ungkit lagi!”
Alexa : “Hhm, aku minta maaf yah, selama ini aku banyak banget salah ama
kalian. Mau kan, maafin aku??”
Meta : “Iya, kita mau kok maafin kamu! Tapi ada syaratnya, lho!”
Alexa : “Apa syaratnya?”
Meta : “Kalo kamu udah sembuh nanti, traktir kita semua makan!!” (sambil
tersenyum-senyum)
Luna : “Eitz.. satu lagi, adek aku juga diajak yah?” (merayu)
Semua : (tertawa bersama-sama)
Tak ada satupun
manusia di dunia ini yang sempurna. Mereka semua tak pernah luput dari kesalahan.
Oleh karna itu meminta maaflah jika merasa bersalah. Dan maafkanlah bila ada
yang bersalah. Semua akan indah jika kita saling memaafkan satu sama lain.
-Script 6-
Komentar
Posting Komentar