Makalah Tentang Tawuran
Assalamu'alaikum pembaca :)
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum.wr.wb
Salam Sejahtera
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan limpahan
berkat kasih dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Tawuran , Kok jadi
budaya”, yang di siarkan di TVONE.
Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan kelemahan tulisan ini akibat terbatasnya kemampuan penulis.Oleh
karena itu,dalam kesempatan ini penulis
sangat mengharapkan adanya kritik ataupun saran guna penyempurnaan tugas-tugas
selanjutnya. Dan
dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana kami menyampaikan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb
Daftar Isi
Bab I
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan Masalah 2
Bab II
Pembahasan Materi 3
Bab III
Kesimpulan 6
Saran 6
Daftar Pustaka
Bab I
Latar Belakang
Tawuran saat ini ini sudah tidak
lagi menjadi pemberitaan dan pembicaraan yang asing lagi di telinga kita .
Bahkan,hampir setiap hari ada saja media yang menayangkan kasus-kasus
tawuran.Tawuran yang berkaitan dengan tindak kekerasan bisa terjadi di kalangan
pelajar terutama yang notabenenya adalah generasi bangsa yang akan mengambil
alih tampuk kepemimpinan nantinya,apabila bila mereka sekarang sudah terbiasa
dengan tindak kekerasan maka bagaimana jadinya bangsa kita ini nantinya.
Tawuran pelajar bukan hal yang bisa
dianggap enteng,tawuran pelajar sekarang tidak hanya terjadi di kota-kota besar
saja melainkan juga menjalar ke daerah-daerah.Permasalahan remeh dapat menyulut
pertengkaran individual yang berlanjut menjadi perkelahian massal dan tak
jarang melibatkan penggunaan senjata tajam,senjata api dan sebagainya.
Contohnya saja di Palembang tawuran
terjadi antara SMK PGRI 2 dan SMK Gajah Mada Kertapati(harian pagi sumatera
ekpres palembang).
Kasus tawuran tidak hanya terjadi di
golongan remaja tingkat sekolah saja
tetapi baru-baru ini juga terjadi tawuran antar mahasiswa.
Dewasa ini,kekerasan sudah dianggap
sebagai pemecah masalah yang sangat efektif yang dilakuka oleh para remaja.Hal
ini seolah menjadi bukti nyata bahwa seorang yang terpelajar pun leluasa
melakukan hal-hal yang bersifat anarkisme dan premanisme.Tentu saja perilaku
buruk ini tidak hanya merugikan orang yang terlibat dalam perkelahian itu
sendiri tetapi juga merugikan orang lain yang tidak terlibat secara lagsung.
Rumusan Masalah
1. Apa itu tawuran ?
2. Apa yang menjadi penyebab terjadinya tawuran ?
3. Apa dampak dari tawuran ?
4. Apa solusi untuk menghentikan tawuran agar tidak semakin
menjadi ?
Tujuan
1. Menjelaskan apa itu tawuran.
2. Menjelaskan penyebab dari terjadinya tawuran .
3. Menjelaskan dampak yang timbul akibat dari tawuran .
4. Menjelaskan solusi yang bisa diterapkan agar tawuran tidak
semakin menjadi .
Bab II
Pembahasan
2.1 Definisi Tawuran
Dalam kamus Bahasa Indonesia
“tawuran” dapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak
orang.Sedangkan “Pelajar” adalah seorang manusia yang belajar.Sehingga
Pengertian Tawuran Pelajar adalah Perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok
orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajar.
Jadi Tawuran secara luas adalah
tindakan agresi(perkelahian) yang dilakukan oleh suatu kelompok terhadap
kelompo lainnya yang dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan/menyakiti orang
lain bahkan merusak.
2.2
Perilaku tawuran yang dilakukan oleh
generasi muda tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba pasti ada akar
permasalahan atau sebabnya.Maka adapun faktor-faktor umum penyebabnya antara
lain :
· Menurut penelitian yang dilakukan oleh A.Christakis,MD,MPH
dan Frederick Zimmerman,Phd menyimplukan bahwa perilaku agresi yang dilakukan
generasi muda sangat berhubungan dengan kebiasaannya dalam menonton tayangna
televisi.Kalau berdasarkan penelitian yang ada maka sudah sangat wajar kalau
banyak pelajar yang melakukan tawuran karena ini berbanding dengan banyaknya
tayangan televisis yang menayangkan tindakan kekerasan(tawuran).Fakta yang
terjadi bahwa generasi muda disajikan dengan tontonan tentang kekerasan
sehingga bisa saja timbul pemikiran untuk meniru dan juga timbul pemikiran
bahwa siapa yang kuat dia yang menang.
· Buruknya Lingkungan sosial sangat mempengaruhi tingkah laku
seseorang . Sehingga apabila seseorang tinggal dilingkungan yang sehat maka
tingkah lakunya pun akan baik sebaliknya apabila lingkungannya tidak mendukung
dan banyak pelaku penyimpangan maka secara tidak langsung akan mempengaruhi
perkembangan tingkah laku individu ataupun kelompok.
· Kurangnya perhatian dari orang-orang di sekita mereka
seperti orang tua,guru membuat mereka bebas dan bisa melakukan segala hal
sesuka hati mereka.
· Faktor ekonomi yang pas-pasan bahkan cenderung kurang juga
menjadi penyebab.Mereka bisa melampiaskan segala ketidakberdayaannya itu lewat
aksi tawuran atau perkelahian .Mereka tidak ingin dianggap rendah mereka ingin
menunjukan eksistensinya atau keberadaan mereka ditengah orang-orang
disekelilingnya.
· Ketidakstabilan emosi para generasi muda yang cebderung
mudah marah,egois bisa menyebabkan frustasi,sulit mengendalikan diri dan tidak
peka terhadap lingkungan sekitar bisa mendorong mereka melakukan aksi
tawuran.Dimasyarakat,khususnya dikalangan generasi muda seolah-olah berlaku
pemeo “senggol-bacok”.Menunjukan bahwa emosi seorang remaja masih belum stabil
mudah tersinggung sehingga mengundang pihak lawan.
· Permasalahan yang sudah mengakar dalam artian ada sejarah
penyebab pelajar tersebut bermusuhan.Sehingga,pada suatu waktu akan ada moment
dimana masalah antara kedua belah pihak tidak bisa dibendung lagi sehingga
terjadilah aksi tawuran tersebut.
2.3
Aksi tawuran tentu menimbulkan
berbagai macam dampak yang tentunya merugikan diri sendiri maupun orang lain
diantaranya:
· Kerugian Fisik
Pelajar yang ikut tawuran
kemungkinan akan menjadi korban.Baik itu cedera ringan maupun cedera berat
bahkan bisa saja sampi mengakibatkan kematian.
· Tawuran mengakibatkan dendam yang berkepanjangan bagi para
pelaku yang terlibat didalmnya sehingga di lain waktu kejadian yang sama bisa
terulang kembali.
· Masyarakat sekita juga ikut dirugikan misalnya saja rusaknya
rumah warga dikarenakan ada oknum yang melempari batu sehingga mengenai rumah
warga.
· Proses belajar mengajar menjadi tidak efektif karena bisa
saja mereka melakukan tawuran pada jam sekolah sehingga mengakibatkan mereka
sampai bolos.Tentu akan menggagu prose belajar-mengajar.
· Hilangnya perasaan peka,toleransi,tenggang rasa dan saling
menghargai antar sesama generasi muda.Mereka lebih mementigkan pribadi
masing-masing dan ingin lebih baik dari pada kelompok lain dalam segala hal.
· Remaja yang melakukan tawuran tentu lebih senang melakukan
hal-hal yang negatif dari pada hal yang positif sehingga menurunya moralitas
generasi muda.Peran moral sudah tidak ada lagi melainkan peran kepentngan yang
lebih dominan.
2.4
Adapun solusi yang bisa dilakukan
untuk mengurangi aksi tawuran :
1. Memberikan pendidikan moral untuk para pelajar . Pelajaran
agama di sekolah ataupun bangku kuliah harus lebih di fokuskan sejak dini
kepada generasi muda sekarang agar dapat membentengi mereka dari hal yang
negatif,khusunya dalam agama Islam , islam tidak pernah mengajarkan kekerasan
dalam kehidupan,semua permasalahn bisa diselesaikan secara terbuka tanpa adanya
kekerasan.
2. Menghadirkan seorang figur yang baik yang bisa dijadikan
teladan bagi anak-anaknya conntohnya orang tua,guru sebaiknya memberikan contoh
yang baik kepada anak-anaknya sehingga mereka akan meniru hal-hal yang baik
pula.
3. Memfasilitasi para pelajar baik dirumah maupun disekolah
serta di bangku perguruan tinggi.Dalam artian terdapat lembaga/wadah untuk
menyalurkan potensi dan bakat yang ada pada generasi muda untuk mengisi waktu
luangnya ke arah yang bermanfaat sekaligus mendidik dan tentunya menjauhkan
dari hal yang berbau anarkisme.
Bab III
3.1 Kesimpulan
Faktor yang menjadi penyebab tawuran
pada generasi muda tidaklah hanya datang dati diri individu itu sendiri
melainkan juga terjadi karena faktor lainnya yang datang dari luar individu.
Para pelajar yang umumnya masih muda
memiliki kecenderungan melakukan hal-hal yang diluar dugaan yang mana
kemungkinan dapat merugikan dirinya sendiri dan orang lain maka inilah peran
orang tua dituntut untuk dapat mengarahkan dan mengingatkan anaknya jika
sewaktu-waktu melakukan kesalahan.
Keteladan seorang guru juga tidak
dapat dilepaskan.Guru sebagai pendidik bisa dijadikan instruktur dalam
pendidikan kepribadian para siswanya agar menjadi insan yang lebih
baik.Begitupun dalam mencari teman sepermainan.Sang anak haruslah diberikan
pengarahan dari orang dewasa agar mampu memilih teman yang baik.
Selanjutnya masyarakat sekitar pun
harus bisa membatu para generasi muda ini mengembangkan potensinya dengan cara
mengakui eksistensinya.
3.2 Saran
Saran dalam menyikapi masalah
tawuran ini terutama tawuran pelajar diatas penulis memberikan saran
diantaranya :
a. Keluarga sebagai awal pembentuk kepribadian seseorang harus
mampu membentuk pola perilaku dan pola pikir yang baik agar terciptanya suatu
lingkungan yang baik sekali untuk seorang remaja yang mencari jati dirinya.
b. Masyarakat mesti menyadari akan perannya dalam menciptakan
situasi yang kondusif jauh dari kericuhan.
c. Pendidikan formal sudah semestinya memberikan pelayanan yang
baik untuk membantu para pelajar mengembangkan yang bukan hanya dibidang
intelektual saj tetapi dibidang lainnya agar potensi yang ada dapat tersalurkan
ke arah yang positif.
Daftar Pustaka
Soetomo.”Masalah sosial dan Upaya pemecahannya” 2015:Pustaka pelajar.
Dessy anwar.”Kamus Lengkap Bahasa
Indonesia”.2015.Karya Abditama:Surabaya.
Sekian dan terima kasih.
Wassalam :)
Komentar
Posting Komentar