Istilah-istilah Hadits

Assalamu'alaikum pembaca :)



Hadits Sahih :
Hadits yang bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh periwayat yang adil, dhabit, tidak terdapat kejanggalan (syadz) dan tidak mengandung kecacatan (illat).

Hadits Muttafaq Alaih :
Hadits Shahih yang sanadnya di sepakati oleh Bukhari dan Muslim.


Hadits Hasan :
Hadits yang sanadnya bersambung dari permulaan sampai akhir. Diriwayatkan oleh orang-orangyang adil tetapi kurang dari segi ke-dhabith-annya, tidak mengandung kejanggalan (syadz) dan cacat (illat).

Hadits Dhaif :
Hadits yang tidak memenuhi satu syarat atau lebih dari syarat-syarat Hadits Sahih atau Hasan.

Hadits Matruk :
Hadits yang derajatnya dibawah Hadits Dhaif dan diatas Hadits Maudhu' .

Hadits Maudhu :
Hadits yang dibuat oleh seseorang pendusta yang disandarkan kepada Rasulullah SAW, baik disengaja maupun tidak.

Hadits Marfu :
Hadits Yang disandarkan kepada Rasulullah SAW berupa perkataan, perbuatan, dan persetujuan (taqrir) beliau, baik sanadnya bersambung maupun terputus.

Hadits Mauquf :
Hadits yang disandarkan kepada tabi'in dan tabiut tabi'in, baik perkataan, perbuatan, maupun lainnya.

Hadits Mutawatir :
Hadits yang diriwayatkan oleh sejumlah orang yang mustahil bersepakat berdusta.

Hadits Ahad :
Hadits yang diriwayatkan oleh satu, dua orang, atau lebih, yang jumlahnya tidak memenuhi persyaratan Hadits Mutawatir.

Hadits Masyhur :
Hadits yang diriwayatkan oleh tiga orang atau lebih, tetapi tidak mencapai derajat mutawatir.

Hadits Qudsi :
Hadits yang matannya (isi/redaksinya) berasal dari Nabi, sedangkan maknanya dari Allah yang diberikan kepada beliau melalui ilham atau mimpi.

Hadits Munkar :
Hadits yang menyendiri dalam periwayatannya, dan diriwayatkan oleh orang yang banyak berbuat salah dan lupa. Atau hadits yang diriwayatkan oleh rawi yang tidak tsaqah, serta bertentangan dengan riwayat yang tsiqah.

Asbabul Wurud :
Hal-hal yang menyebabkan Nabi menyampaikan haditsnya, baik berupa perintah, larangan, dan yang lainnya.

Adil :
Seorang muslim yang baligh, berakal, bertawa, menjauhi dosa-dosa kecil, dan meninggalkan perbuatan yang mubah (boleh-boleh saja) demi menjaga kehormatan diri (muru'ah).

Dhabith :
Orang yang kuat ingatannya, hafal dan memahami apa yang diriwatkan dengan baik, serta mampu menyampaikan riwayat tersebut seperti apa yang diterimanya.

Illat :
Sebab yang tersembunyi yang dapat mengakibatkan cacatnya suatu hadits.

Sanad :
Jalan yang mengantarkan kepada matan (redaksi) hadits. Atau silsilah orang yang meriwayatkan hadits yang mengantarkan kepada matan hadits.



Cukup sekian dan terima kasihh.
Semoga bermanfaat, wassalam :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ceramah Pentingnya Shalat

Dick Gelael